MAKALAH
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Remidial Mata Kuliah Kimia Dari Dosen Drs. Iyan Daryan,
M.Pd
“ Karbohidrat “
Disusun oleh :
NPM : 0101130014
Prodi :
S1 Kesehatan Masyarakat
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIkes RESPATI TASIKMALAYA
Jl. Raya Singaparna KM.11 Cikunir –
Tasikmalaya – Jawa Barat 46418 Tlp. (0265) 549335 Fax. (0265) 5493336
KATA
PENGANTAR
Segala puji saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini, dan saya buat dengan waktu yang telah di
tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan dengan adanya penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat
belajar dengan baik dan benar mengenai Karbohidrat.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang
telah memberi sumbangsi dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis
juga menyadari, bahwa masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini
kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Amien.
Tasikmalaya, Januari
2014
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Karbohidrat¼¼........................................................................................ 3
B. Struktur Karbohidrat¼¼................................................................................ ....... 4
C. Reaksi Karbohidrat.................................................................................................. 4
D. Klasifikasi
Karbohidrat........................................................................................... 5
E. Sumber
Karbohidrat¼¼................................................................................. ....... 9
F. Fungsi Karbohidrat........................................................................................... ..... 13
G. Dampak
Kurangnya Asupan Karbohidrat............................................................. 15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................ 17
B. Saran...................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat
atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil
energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak
menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi
sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang
berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80%
dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%.
Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini
disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah
harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan
sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat
termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu
molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara
biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik
pada hewan, manusia dan tumbuhan.
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya. Walaupun
tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan karbohidrat yang
sangat parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat
per Kg berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis. Secara keseluruhan
tubuh harus mempertahankan keseimbangan tertentu dalam utilisasi karbohidrat,
lemak dan protein sebagai sumber energi.
Makalah yang berisi tentang karbohidrat ini disusun untuk memenuhi tugas kimia,
serta disusun untuk mengembangkan materi mengenai karbohidrat yang dapat
mendorong berkembangnya kompetensi pembaca tentang karbohidrat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi karbohidrat?
2. Apa fungsi karbohidrat?
3. Bagaimana klasifikasi
karbohidrat?
C. Tujuan
1. Dapat
mengetahui pengertian Karbohidrat
2. Dapat memahami jenis-jenis
karbohidrat berdasarkan klasifikasinya
3. Dapat mengetahui sumber dan fungsi
karbohidrat
BAB 11
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Karbohidrat
Secara umum definisi karbohidrat
adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan
pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di
dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian
dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari
bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber
karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan
hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada
tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O
melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung
hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa
matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Reaksi fotosintesis.
.matahari
6 CO2 + 6 H2O
C6 H12 O6 + 6 O2
Karbohidrat
dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida atau polihidroksiketon serta
senyawa yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Molekul karbohidrat
terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen dengan perbandingan atom
hidrogen dan oksigen adalah 2:1.
Pada
proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan
menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari
udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk
akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Dalam ilmu
makanan dan dalam konteks informal, karbohidrat istilah yang sering
berarti setiap makanan yang sangat kaya di pati (seperti sereal, roti dan
pasta) atau gula (seperti permen, selai dan makanan penutup).
B.
Struktur
Karbohidrat
Pada senyawa yang termasuk
karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus
keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang
ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika,
seperti: Rumus ficher, rumus hawort, aktivitas optic, dan konfigurasi molekul.
C.
Reaksi-Reaksi
Karbohidrat
Sifat-sifat
kimia karbohidrat berkaitan dengan gugus fungsional yang terdapat dalam molekul
yaitu gugus hidroksi, gugus aldehid dan gugus keton. Beberapa sifat kimia
karbohidrat dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan
senyawa karbohidrat yang satu dengan yang lainnya. Monosakarida dan beberapa
disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat
reduktor ini karena adanya gugus aldehid atau keton bebas pada karbohidrat.
Pereaksi-pereaksi karbohidrat seperti:
1. Pereaksi Barford
Terdiri
atas tembaga (II) asetat dan asam asetat dalam pelarut air yang digunakan
untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida.
Monoskaarida cepat sekali mereduksi ion Cu(II) menjadi Cu(I) sedangkan
disakarida agak lambat, walaupun dengan konsentrasi yang sama. Reaksinya :
Monosakarida + Cu2+ → Cu2O (cepat)
Disakarida + Cu2+ → Cu2O (lambat)
2. Pereaksi Molisch
Terdiri
dari α-naftol dalam pelarut alkohol. Jika glukosa ditambahkan pereaksi
ini kemudian dialirkan asam sulfat pekat secara hati-hati maka akan terbentuk 2
lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu terbentuk cincin warna
ungu akibat terjadinya reaksi kondensasi antara α-naftol dan
furfural (furfural terbentuk akibat dehidrasi glukosa dalam asetat yang panas).
D.
Klasifikasi
Karbohidrat
Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur,
yaitu karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa yang termasuk
karbohidrat sangat banyak mulai dari senyawa sederhana hingga senyawa dengan
berat molekul 500.000 atau lebih. Senyawa-senyawa tersebut dapat digolongkan
menurut jumlah senyawa penyusunnya yaitu monosakarida, oligosakarida, oligosakarida dan polisakarida.[1][4]
1. Monosakarida
(gula sederhana/saccharum)
Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana. Jika
dihidrolisis, senyawa-senyawa monosakarida sudah tidak dapat diuraikan lagi
menjadi senyawa gula menjadi senyawa gula yang lebih sederhana.[2][5]
Contoh:
glikosa dan fruktosa.
a.
Menurut banyaknya atom karbon yang menyusun
molekul monosakarida.
Ø Monosakarida
yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa
Ø Monosakarida
yang mengandung 4 atom karbon disebut tetrosa
Ø Monosakarida
yang mengandung 5 atom karbon disebut pentose
Ø Monosakarida
yang mengandung 6 atom karbon disebut heksosa
b.
Menurut kandungan gugus aldehida dan keton.
Dikatakan aldehida jika ikatan rangkap dua antara atom C dengan O
nya (C=O) berada di ujung rantai. Sedangkan keton jika ikatan rangkap antara
atom C dan O nya berada selain dari pada diujung.
Ø Monosakarida
yang mengandung gugus aldehida disebut aldose
Ø Monosakarida
yang mengandung gugus keton disebut ketosa
Kedua klasifikasi tersebut sering digabungkan.
2. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama
lain dengan ikatan glikosidik.
Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom
C no. 1 dengan atom C no. 4 dengan melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik
terdapat pada gugus fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada glukosa
dan gugus keton pada fruktosa. Disakarida dapat terbentuk dari hasil antara
proses hidrolisis oligosakarida dan poli sakarida. Disakarida biasanya larut
dalam air (hidrofilik). Beberapa contoh disakarida yakni:[4][7]
a.
Sukrosa.
Sukrosa terdapat dalam batang tebu, bit, sorgum, nanas dan wortel.
Hidrolisis dengan enzim sukrase menghasilkan glukosa dan fruktosa (fruktosa +
glukosa = sukrosa).
b.
Laktosa.
Laktosa (gula susu)
terdapat dalam air susu hewan mamalia. Pada proses hidrolisis menggunakan asam
atau enzim lactase, dihasilkan glukosa dan galaktosa (galaktosa + glukosa =
laktosa).
c. Maltosa.
Maltose termasuk gula pereduksi yang dapat diperoleh dari amilum,
glikogen, dan biji gandum yang sedang berkecambah. Hidrolisis maltose
menghasilkan dua molekul glukosa (gukosa + glukosa = maltose).
3. Oligosakarida.
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai moleku 2-10
monosakarida, yaitu trisakarida yang terdiri dari 3 molekul monoskarida dan
tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Salah satu
trisakarida penting adalah rafinosa tang terdiri atas tiga molekul monoakarida
yamg berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan tersebut terbentuk
antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dengan atom karbon 6 pada glukosa.
Selanjutnya atom karbon nomor 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 ada
fruktosa.[5][8]
4. Polisakarida.
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga
molekul polisakarida mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu.
Polisakarida yang dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu macam
monosakarida) disebut homo polisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain
disebut heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya berupa senyawa putih dan
tidak berasa manis. Beberapa polisakarida dapat larut dalam air.[6][9]
Senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, misalnya pati,
inulin (seagai zat cadangan), dan selulosa (sebagai bagian dinding sel). Dalam
jazad hewan juga terdapat zat yang sejenis dengan zat pati, yaitu glikogen.
Polisakarida mempuyai rumus molekul (C6H10O5)n
dengan harga n yang besar.[7][10] Contoh golongan polisakarida yang penting
antara lain pati (amilum), glikogen, dan selulosa.
a.
Pati (amilum atau zat tepung)
Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan umbi.[8][11]zat pati terdiri atas rantai-rantai tidak
bercabang (amilosa) dan rantai-rantai
yang bercabang (amilopektin). Pati
merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan alfa-glikosidik. Berbagai macam
pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta
apakah lurus atau bercabang rantai
molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air
panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut
amilopektin. Pati sediki sekali larut dalam air dingin, tetapi jika dipanaskan
dengan air, butir-butir zat pati tersebut berkembang menjadi sebuah gel (kanji)
dan pada pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air menghasilkan koloid.[9][12]
Amilum dapat dihidrolisis sempurna menggunakan asam sehingga
menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan mengguakan enzim amilase.
Amilase dikeluarkan oleh ludah dan cairan yang dikeluarkan oleh pangkreas.
b. Glikogen.
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini
banyak ditemukan dalam otot dan hati vertebrata, yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Glikogen menunjukkan sifat kimia yang sama dengan zat tepung.
Zat ini dapat larut oidal dalam air dingin, tetapi tidak membentuk gel-gel
seperti pada kanji. Larutan koloidal glikogen tidak menunjukkan daya reduksi
yang kuat terhadap larutan fehling. Hidrolisis dengan asam-asam encer
menghasilkan glukosa, sedangkan hidrolisis dengan amilosa terutama menghasilkan
maltosa.[10][13]
Dalam
pertanian Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet
corn).
c.
Selulosa.
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama
hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat
dinding sel tanaman. Atau dapat dikatakan selulosa merupakan penyusun utama
dinding sel tumbuhan.
Tanaman kapas sebagian besar terdiri selulosa. Kertas saring
seluruhnya terdiri atas selulosa. Selulosa dapat diubah oleh asam sulfat
menjadi hasil yang dapat larut, jika larutan ini diencerkan dengan air dan
direbus, terjadi hidrolisis dan terbentuk glukosa sebagai hasil akhir.
Selulosa tudak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam
pelarut Schweitzer (larutan kuprioksida-amonia).
Tidak seperti amilum, selulosa tidak dapat dicerna ileh perut manusia atau
mamalia lainnya, tetapi dapat dicerna oleh sapi dan dan hewan ruminansia lain
dengan prtolongan bakteri.[11][14]
Turunan selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl cellulose (CMC) sering dipakai dalam industri makanan
untuk mendapatkan tekstur yang baik. Misalnya pada pembuatan es krim, pemakaian
CMC akan memperbaiki tekstur dan kristal laktosa yang terbentuk akan lebih
halus.[12][15]
d. Pektin.
Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer tanaman,
khususnya di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa pektin
berfungsi sebagai perekat antara dinding sel satu dengan yang lain. Pada
umumnya senyawa pektin dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok senyawa yaitu
asam pektat, asam pektinat (pektin), dan protopektin. Kandungan pektin dalam
tanaman sangat bervariasi baik berdasarkan jenis tanamannya maupun
bagian-bagian jaringannya. Komposisi kandungan protopektin, pektin, dan asam
pektat di dalam buah sangat bervariasi tergantung pada derajat pematangan buah.
Pada umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu terdapat dalam
jaringan tanaman yang belum matang. Potensi pembentukan jeli dari pektin
menjadi berkurang dalam buah yang terlalu matang. Di antara buah-buahan yang
dapat digunakan untuk membuat jeli adalah jambu biji, apel, lemon, plum, jeruk,
serta anggur.[13][16]
Ø Gum
Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia.
Ø Agar-agar
didapatkan dari ganggang merah.
Ø Asam
alginat atau Na-alginat dihasilkan dari
suatu ganggang laut yang besar.
Ø Karagenan
didapat dengan mengekstraksi lumut Irlandia dengan air panas. Dipergunakan
sebagai stabilizer pada industri coklat dan hasil produksi susu.
E.
Sumber
Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan senyawa yang keberadaannya sangat melimpah di dunia ini. Banyak
sekali jenis makanan yang mengandung karbohidrat. Berikut ini beberapa
diantaranya:
1. Beras Merah
Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap sebagai sumber karbohidrat yang baik dan sehat. Nasi merah juga mengandung magnesium, zat besi, vitamin B, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin B6. Beras merah juga bisa mengurangi kolesterol jahat “LDL” tanpa mengurangi kolesterol baik “HDL”. Makan dua porsi atau lebih beras merah juga mengurangi resiko diabetes.
Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap sebagai sumber karbohidrat yang baik dan sehat. Nasi merah juga mengandung magnesium, zat besi, vitamin B, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin B6. Beras merah juga bisa mengurangi kolesterol jahat “LDL” tanpa mengurangi kolesterol baik “HDL”. Makan dua porsi atau lebih beras merah juga mengurangi resiko diabetes.
2. Kentang rebus
Makanan sumber karbohidrat yang terakhir ini memang tidak diragukan lagi. Kandungan pati yang tinggi menyebabkan makanan ini menimbulkan rasa kenyang dan juga menghasilkan kalori yang cukup besar. Oleh karena itu tak heran jika sebagian orang dapat menahan lapar hingga siang hanya dengan sarapan kentang.
3. Ubi Jalar
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit maag, diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Nutrisi yang terkandung di dalamnya adalah serat, mangan, tembaga, potasium, zat besi, vitamin A, vitamin C dan vitamin B6. Ubi jalar juga kaya akan beta-karoten yang merupakan antoiksidan yang banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau.
4. Sagu
Sagu menjadi makanan pokok bagi penduduk di daerah Maluku atau Papua. Tanaman sagu biasa tumbuh di daerah rawa-rawa di daerah Indonesia Timur dan jarang ditemukan di daerah Barat Indonesia. Bentuknya seperti bubuk yang kemudian akan diolah. Masyarakat Indonesia Timur ini mengolah sagu menjadi bentuk seperti bubur yang lengket yang disebut papeda yang biasa disantap dengan ikan kuah kuning.
5. Singkong
Singkong juga menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia. Akar tanaman ini dapat menjadi makanan yang mengenyangkan. Biasa disajikan dengan dibuat menjadi tiwul, digoreng atau direbus.
6. Roti Gandum Utuh
Ada banyak roti gandum yang dijual di pasaran. Tapi apakah itu benar-benar gandum utuh yang kaya serat? Belum tentu. Jangan hanya percaya dengan label ‘whole wheat bread’ di kemasan. Lihat juga daftar bahan-bahannya. Jika tertulis tepung terigu, sirup jagung, gula fruktosa atau pengembang/perasa buatan, sebaiknya jangan membelinya.
7. Bijirin Gandum
Bijirin gandum tidak mengalami pengolahan yang terlalu banyak dibandingkan olahan yang banyak ditemui pada roti putih dan pasta. Mengonsumsi gandum utuh membuat perut terasa kenyang lebih lama dan bisa meningkatkan metabolisme, karena tubuh memerlukan banyak tenaga untuk memrosesnya. Bijirin gandum bisa dikonsumsi dalam bentuk barley, beras merah dan beras coklat.
8. Jagung
Jagung merupakan makanan pokok untuk daerah Madura dan Nusa Tenggara Timur. Rasanya yang manis membuat banyak orang yang menyukainya. Memiliki kandungan asam folat dan serat yang baik untuk tubuh. Pada daerah-daerah tertentu, jagung dibuat menjadi nasi jagung. Dengan cara praktis Anda dapat mencoba memakannya dengan cara direbus atau dibakar.
9. Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau, buncis, kacang panjang, kedelai dan polong mengenyangkan perut dengan segera, tapi bisa bertahan dalam waktu lama. Kacang dan polong kaya akan folic acid, serat, vitamin, protein juga karbohidrat kompleks. Pastikan Anda menggunakan bahan yang segar dan tanpa pengawet. Bukan yang sudah diolah dalam kaleng atau kemasan beku.
10. Kacang Polong
Seperti halnya kacang, kacang polong juga jenis karbohidrat sehat yang proses pencernaannya lambat sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang yang tidak dapat memproses gula dengan baik. Kacang polong mengandung vitamin K, mangan, vitamin C dan tinggi serat.
11. Buah-Buahan Segar
Buah-buahan mengandung gula alami fruktosa yang tidak membuat tubuh gemuk. Selain itu juga mengandung mineral dan kaya nutrisi tapi tidak mengandung banyak kalori. Meskipun buah umumnya mengandung karbohidrat sederhana dan lemak, tapi juga kaya serat sehingga bereaksi seperti karbohidrat kompleks ketika dicerna.
12. Buah Berry
Tingginya kadar vitamin C dan vitamin E membuat jenis buah ini termasuk dalam sumber karbohidrat sehat. Selain sumber vitamin, fitonutrien dalam buah berry juga berfungsi sebagai antioksidan yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
13. Buah Apel
Buah apel adalah karbohidrat yang sehat dan rendah kalori. Nutrisi yang terkandung di dalamnya seperti kalsium, vitamin C, vitamin A, folat, vitamin K dan kalium. Apel sangat baik dimakan bagi penderita asma, mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung serta menyehatkan pencernaan.
14. Sayuran Hijau
Bayam, kubis, brokoli dan semua jenis sayuran berdaun hijau merupakan sumber karbohidrat sehat dan berkalori rendah. Sayuran hijau juga mengandung kalsium dan vitamin K serta merupakan jenis karbohidrat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes. Sayuran ini juga dikenal bisa mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker. Nutrisi penting dalam sayuran berdaun hijau adalah vitamin C, kalium, magnesium dan asam folat.
15. Oatmeal
Oatmeal memiliki kadar glycemic index yang rendah (tidak meningkatkan level insulin) sehingga menjadi salah satu pilihan diet sehat. Cara terbaik mengonsumsi oat adalah dengan mencampurkan 1 cangkir oat, sejumput kayu manis, 3/4 cangkir susu skim rendah lemak dan 1 sendok teh madu. Anda juga bisa menambahkan potongan pisang, peach, kacang almond atau kismis.
16. Pasta
Spaghetti, fettuccini, fusilli, cocciolini atau macaroni adalah beberapa bentuk pasta yang biasa kita temui. Pasta sebenarnya berasal dari tepung terigu yang diolah dan menghasilkan bentuk kering yang beraneka ragam. Biasa diolah dengan cara dipanggang, direbus kemudian ditambahkan saus seperti bolognaise atau carbonara.
Sumber karbohidrat memang sangat melimpah dan mudah didapatkan. Namun, kita harus tetap menjaga keseimbangan karena sesuatu yang berlebihan tentunya tidak baik. Obesitas atau kegemukan merupakan salah satu contoh terlalu banyak konsumsi karbohidrat.
F. Fungsi Karbohidrat
Fungsi
karbohidrat di dalam tubuh:
1.
Fungsi utamanya sebagai sumber energy.
(1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan
sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi
enersi untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen
di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan
eritrosit, hanya dapat menggunakan enersi yang berasal dari karbohidrat saja.
2.
Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil enersi.
Kebutuhan tubuh akan
enersi merupakan prioritas pertama; bila karbohidrat yang di konsumsi tidak
mencukupi untuk kebutuhan enersi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di
dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein
akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil enersi. Dengan demikian
protein akan meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Apabila
keadaan ini berlangsung terus menerus, maka keadaan kekurangan enersi dan
protein (KEP) tidak dapat dihindari lagi.
3. Membantu metabolisme lemak dan
protein dengan demikian dapat mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein
yang berlebihan.
4. Di dalam hepar
berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
5. Beberapa jenis karbohidrat
mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa rnisalnya berfungsi
membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan komponen yang penting
dalam asam nukleat.
6.
Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung
serat (dietary fiber) berguna untuk pencernaan, memperlancar defekasi.
Fungsi Serat:
a. Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Kolesterol telah lama diduga sebagai
penyebab terjadinya aterosklerosis yang akhirnya berakibat timbulnya penyakit
jantung koroner. Produk akhir metabolisme kolesterol adalah asam empedu. Serat
yang berasal dari makanan sesampainya di saluran pencernaan akan mengikat asam
empedu. Dalam keadaan terikat, asam empedu her sarna-sarna serat dikeluarkan
dalam bentuk feses. Dengan dernikian semakin banyak serat dimakan, maka semakin
banyak lernak dan kolesterol dikeluarkan. Masyarakat yang mengkonsumsi makanan
tinggi serat (terutama serat dari seralia dan kacang-kacangan).cenderung kadar
kolesterol darah rendah serta angka kematian akibat penyakit jantung koroner
lebih rendah dibandingkan dengan orang Eropa yang konsumsi seratnya sangat
sedikit. Penelitian lain menunjukkan bahwa suku terasing Masai di Afrika yang
hidupnya berburu dan suku Venda di Afrika Selatan yang hidupnya bercocok tanam,
tidak ditemukan adanya penyakit jantung koroner, walaupun mereka mengkonsurnsi
lemak hewan dalam jumlah yang tinggi, yaitu masing-rnasing 300 gram dan 126
gram per hari. Hal tersebut disebabkan mereka makan jagung yang tidak digiling
rata-rata 494 gram per-hari, yang kadar seratnya diperkirakan 5,7 gram.
Dibandingkan dengan orang Inggris yang rata-rata hanya mengkonsumsi serat
sebanyak 0,5 gram per hari.
b. Mencegah kanker pada usus besar
Kanker
pada usus besar (kolon) diakibatkan masuknya benda-benda asing ke dalam usus
besar, benda-benda asing tersebut akan diubah sifatnya menjadi karsinogenik.
Adanya serat kasar yang melalui kolon, mengakibatkan lingkungan rnikroba
terganggu sehingga aktifitas mikroba tersebut berkurang.
c. Mencegah penyakit Diabetes
Pemyataan
ini didukung oleh suatu penelitian yang dilakukan di Capetown, yang menunjukkan
bahwa pada penduduk yang mengkonsumsi serat rata-rata 6,5 gram per hari
ditemukan penderita Diabetes sebanyak 3,6 %. Sedangkan penduduk yang makan
serat rata-rata 24,8 gram per hari hanya ditemukan 0,05 % penderita.
d. Mencegah penyakit divertikular
Konsumsi
serat yang cukup akan menghasilkan feses yang lembut sehingga dengan konstraksi
otot yang rendah (< 10 mm Hg) feses dapat dikeluarkan dengan lancar. Apabila
konsurnsi serat berkurang, maka volume kotoran menjadi kecil-kecil dan keras
(seperti feses kambing), sehingga untuk membuangnya membutuhkan konstraksi otot
yang lebih besar (tekanan bisa mencapai > 90 mm Hg). Apabila tekanan kuat tersebut
berlangsung berulang ulang setiap hari dalam jangka waktu yang lama, maka
otot-otot kolon menjadi lelah dan lemah. Keadaan ini menyebabkan penyakit
"divertikular", yaitu penonjolan bagian luar usus berbentuk bisul
yang kadang-kadang disertai peradangan yang dapat menimbulkan infeksi.
e. Mencegah kegemukan
Dengan
adanya serat, maka penyerapan karbohidrat, lemak dan protein menjadi ber
kurang. Jika hal ini dilakukan secara teratur dan berkesinambungan, maka
kegemukan dapat dihindari. Serat mampu memberikan perasaan kenyang dalam waktu
yang cukup lama.
G.
Dampak
Kurangnya Asupan Karbohidrat
1.
Perilaku yang buruk
Kurangnya asupan karbohidrat tak
hanya buruk bagi tubuh Anda, tapi juga jiwa. Diet rendah karbohidrat yang
ekstrim dapat secara negatif memengaruhi mood Anda.
2.
Kemalasan
Karbohidrat memberikan ‘makanan’
pada otot-otot tubuh. Ia berupa glikogen, dan tanpanya, Anda akan merasa lebih
lemah dan tidak berenergi, yang ujungnya menghilangkan minat Anda untuk
latihan-latihan atau olahraga berat.
3.
Kebodohan
Dampak kurangnya asupan karbohidrat
yang terdengar cukup mengerikan adalah ia bisa membuat Anda lebih bodoh. Ya, ia
bisa memengaruhi fungsi otak dan mengurangi kemampuan konsentrasi Anda.
4.
Metabolisme lambat
Ketika beraktifitas atau berolahraga,
tubuh membutuhkan suplai karbohidrat yang cukup untuk membantu melalui
latihan-latihan pembakaran lemak yang melelahkan. Dan, begitu pula sesudahnya.
5.
Kelaparan
Tentunya, kekurangan asupan
karbohidrat membuat Anda sering merasa kelaparan. Dan yang paling berbahaya
dari situasi ini adalah ia sangat menggoda Anda untuk makan sembarangan (baca:
junk food). Cara menyiasatinya adalah memilih asupan karbohidrat yang lambat
dicerna. Contohnya, makanan berbahan dasar gandum seperti havermut. Ia
membutuhkan waktu lebih lama untuk memasuki aliran darah dan dapat lebih
memuaskan hasrat makan Anda ketimbang junk food.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
·
Karbohidrat sangatlah penting,
terutama bagi pertumbuhan. Di samping itu, Karbohidrat merupakan zat utama
dalam membantu tumbuh kembang anak.
·
Oleh karena itu, diharapkan kepada
pembaca, untuk dapat memanfaatkan apa yang telah disampaikan dalam makalah ini,
guna untuk meningkatkan status gizi di masyarakat, sehingga tercipta masyarakat
yang sehat.
2. Saran
a.
Diharapkan kepada seluruh masyarakat
untuk selalu mengkomsumsi makanan yang berkarbohidrat, agar dapat tumbuh dengan
sehat.
b. Agar seluruh ibu – ibu memperhatikan
gizi anak, agar tidak ada lagi penderita gizi buruk.
c.
Kepada tenaga kesehatan untuk dapat
mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang gizi.
d. Diharapkan masyarakat ataupun
pembaca mau ikut serta menggalakkan program tentang pemberantasan gizi buruk,
untuk mencapai Indonesia Sehat 2015.
[1][4] Ibid.,
[2][5] Purnomo et all, Biologi (Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka,2006)H.260
[3][6] Sentot Budi
Raharjo,ibid.,
[4][7] Purnomo et all, Biologi (Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka,2006)H.207
[5][8] Ibid.,H.207-208
[6][9] Purnomo et
all, Biologi (Jakarta: Sunda Kelapa
Pustaka,2006)H.208
[7][10] Sentot
Budi Raharjo, KIMIA berbasis EKSPERIMEN 3
(Jakarta: Platinum,2008)H.287
[8][11] Purnomo et all, ibid.,
[9][12] Sentot
Budi Raharjo, ibid.,
[10][13] Sentot
Budi Raharjo, KIMIA berbasis EKSPERIMEN
3 (Jakarta: Platinum,2008)H.288
[11][14]
Ibid.,H.288-289
[12][15] Syukhria
ikhsan, bahan kuliah KARBOHIDRAT.
[14][17] Ibid.,
DAFTAR PUSTAKA
Merkur 15c Safety Razor - Barber Pole - Deccasino
ReplyDeleteMerkur 15C Safety Razor - 1등 사이트 Merkur - 15C deccasino for Barber Pole is the perfect introduction communitykhabar to 출장마사지 the Merkur Safety Razor. https://vannienailor4166blog.blogspot.com/